"WHEN ONE DOOR CLOSES, ANOTHER OPENS, BUT WE OFTEN LOOK SO LONG AND SO REGRETFULLY UPON THE CLOSED DOOR THAT WE DO NOT SEE THE ONE THAT HAS OPENED FOR US."

Followers

Hi everyone, welcome to my poetry site...

Tuesday, February 22, 2011

Pabila Diri Tak Lagi Diperlukan

GAMBAR HIASAN


Pabila diri ini tidak lagi diperlukan
Tiada lagi kasih sayang dicurahkan
Tiadalah lagi kerinduan diberikan
Dihina dan dicaci tanpa belas
Terpinggir jauh seorang diri
Tanpa mengucap bicara kata


Pabila diri ini tidak lagi diperlukan
Ku undurkan diri setelah dipinta
Perginya membawa diri jauh nun disana
Mencari ketenangan di air jernih
Gemersik bunyian air dan cengkerik
Kucoba karamkan kepedihan diarus manja


Pabila diri ini tidak lagi diperlukan
Jiwa gundah meronta pinta dilepaskan
Tertusuknya runcing buluh
Di tembok kalbu yang uzur ini
Merobek jantung terkupas perasaan
Kelam hati diulit kengerian silam

Pabila diri ini tidak lagi diperlukan
Bercurah ku titiskan tangisan suci
Bagaikan dedaun layu yang gugur kekeringan
Mengalir manja ditepian lesung pipitnya

Pabila diri ini tidak lagi diperlukan
Pabila kasih sayang tak lagi dicurahkan
Pabila kerinduan tak lagi diberikan
Pabila diri tak lagi disanjungi sang kasih
Ku pergi mengorak langkah 
Sambil tangan melambai kearahmu.

Planetariumku

Indah menghijau putik berseri
Langit kebiruan lapangkan fikiran
Yang kacau dek keserabutan
Jernih laut menggamit kenangan
1001 dalam ingatan yang pasrah


Oh Bumiku yang indah lagi cantik
Bercorak kebulatan bak syiling
Indahnya planet ketiga dari mentari ini
Yang diserikan pelbagai warna tema
Yang tergantung tanpa sebarang tali 
Terlekat diruang dada bima sakti
Yang ada pelbagai sumber hidupan


Besarnya kurniaan ciptaan Ilahi
Memberi kenikmatan duniawi
Yang tak pudar disapu sang bayu
Ke arus gelombang kemusnahan
Alangkah rugi kita semua 
Melakukan pelbagai hal-hal
Yang nyata memberi impak
Terhadap alam musyahadah ini.

Monday, February 21, 2011

Little Yaya

Sitting in a corner all alone,
Staring from the bottom of her forehead
When I look into your eyes
I can see how you are beautiful
Can you feel my eyes on you?


But hoping you can see me
Watching the night come in
The dark side of the moon
The moon rising on the sky


Little yaya, oh my dear
How I wish that my Yaya was here
And you can't surprise me anymore
I've seen it all before
But it seems I cannot let you go


And I think that I told you
I'd wait for you forever
And I will not let
Anyone else's holding you
For the first time in my life
Looking in your black eyes
A love comes out to the souls.

Sunday, February 20, 2011

A Day To Remember

What a good day today
Taking train to Timesquare
Lonely but got a lot of experience
Set out to the north
Met and played around with them
Drop off the ball to the ground
And I'm the one of a lucky guy
Sat down in the corner of cinemas
Ate a cup of coffee ice cream
With a heart of my life
While giving her some speeches
And she really hate that one
And I did too but who knows.

Saturday, February 19, 2011

November Rain

This is my blog song lyric, November Rain by GUNS & ROSES.

When I look into your eyes
I can see a love restrained
But darlin' when I hold you
Don't you know I feel the same
'Cause nothin' lasts forever
And we both know hearts can change
And it's hard to hold a candle
In the cold November rain
We've been through this such a long long time
Just tryin' to kill the pain
But lovers always come and lovers always go
An no one's really sure who's lettin' go today
Walking away
If we could take the time to lay it on the line
I could rest my head
Just knowin' that you were mine
All mine
So if you want to love me
then darlin' don't refrain
Or I'll just end up walkin'
In the cold November rain

Do you need some time...on your own
Do you need some time...all alone
Everybody needs some time...on their own
Don't you know you need some time...all alone
I know it's hard to keep an open heart
When even friends seem out to harm you
But if you could heal a broken heart
Wouldn't time be out to charm you

Sometimes I need some time...on my
own Sometimes I need some time...all alone
Everybody needs some time...on their own
Don't you know you need some time...all alone

And when your fears subside
And shadows still remain, ohhh yeahhh
I know that you can love me
When there's no one left to blame
So never mind the darkness
We still can find a way
'Cause nothin' lasts forever
Even cold November rain

Don't ya think that you need somebody
Don't ya think that you need someone
Everybody needs somebody
You're not the only one
You're not the only one

Harapan Kasih

Kaulah purnamaku yang satu
Gemersik air jernih melimpah
Menampakkan arus gelora cintamu
Rindunya aku padamu si manis
Kerlingan tajam yang kau hulurkan
Membuatkan aku terpegun pesona
Ngilai tawamu tampilkan riang
Jauh di lubuk hati aku meronta
Sendiri aku meratapi keindahan
Tanpa bicara padamu sang kasih
Dalam diam kuiringi doa untukmu
Moga kekal abadi pertalian kasih
Yang terbina di malam hari
Pertalian ini bagaikan kaca
Tidak pernah pecah jika tak diusik
Pecahnya ia pabila diusik seseorang
Kuharapkan ianya abadi di situ
Membiarkan ia mencipta sejarah tersendiri.

Friday, February 18, 2011

Still Alive

I believed your every word
And I guess you did too
You take my hand and pull me
Next to you, so close to you
I found one for your kiss
I have a feeling
You don't have the words


I remember little things
You hardly ever do
Tell me why
I don't know why it's over
I remember dinner's one
The walk we took that night
I hope your wish came true
Mine betrayed me


You let my hand go
You fake a smile for me
I have a feeling
You don't know what to do
I look deep in your eyes
Hesitate a while...
Why are you crying?


I lost my patience once
So do you punish me now
I'll always love you
No matter what you do
And now...
I won you back for me
After you gave me a chance
But there is one thing
That you must understand


Don't even scared to say me hi
No more waves goodbye
No more tears to let it falling
But I know the feelings still alive
Still alive.

Wednesday, February 16, 2011

Dua Jiwa Satu Hati


Kasih suci murni
Mendambakan cinta ini
Seraut wajah kasih nan suci
Merindui dalam bayangan
Sehangat api membara
Tiap kali kupejamkan mata
Ia berkali-kali meronta
Agar disatukan jiwa itu
Dari dua pada satu
Hingga bertemu noktahnya.

Mawar Yang Dirindui

Aku pergi ke rumah Mawar (bukan nama sebenar) yang terletak di hujung negeri Melaka. Rumahnya yang terletak berdekatan air kolam menambahkan lagi kesegaran desa dan persekitaran. Mungkin bagi sesetengah mereka, ia tempat yang membosankan tapi tidak bagiku, ia merupakan tempat yang amat tenang bagi diriku yang berjiwa kampung ini. Kerana disitulah aku bisa menghirup udara segar sesegar embun pagi dipagi hari dan malam. Malah, tempat yang jauh dari pembandaran yang membingitkan telinga membuatkan diriku diulit kelenaan dan gemersik aliran air kolam yang jernih mengalir jatuh ke batuan. Tapi dibandar, ia sarat akan bunyi bising disekeliling. Penuh dengan orang berlalu-lalang hingga adakalanya tersesak dan hanya bisa menghidu udara yang kotor dari asap kenderaan dan sebagainya kerana Kuala Lumpur merupakan pusat metropolitan.


Saatku dikampung Mawar, aku dapat merasai kenikmatan dan keseronokan yang kadangnya aku tidak kecapi. Ayah (Arif) dan emaknya (Su) sungguh baik dan berhati murni akan tetamu mereka, adakalanya aku segan pabila bersama mereka. Adik-adiknya juga sama, Ain, Sue dan Afiq. Bagiku mereka semua bisa menjadi teman atau sahabat sejati kerana sikapnya yang mesra. Diwaktu petang, ada saja hal yang kami lakukan bersama agar tidak bosan seperti berkaraoke, carrom, UNO, usik-mengusik dan sebagainya. Perkara yang selalu kami lakukan adalah usik-mengusik, bukan kata mahu menganiyai sesiapa tetapi bagiku, usik-mengusik inilah yang membuatkan kita bergelak ketawa. Ini tentu sekali dapat mengeratkan lagi kasih sayang yang terjalin. Sedangkan pula ayah dan emaknya pergi memancing. Mereka ini tersangatlah suka memancing, pernah juga mereka mengajakku. Tapi aku menolak dengan baik, kerana aku sudah melupakan hobi itu. Memancing adalah hobiku sewaktu kecil tapi sekarang, aku sudah mempunyai hobi yang lebih menyenangkan hatiku iaitu berpuisi.


Di waktu makan, Mawarlah yang menghidangkan makanan. Semuanya pedas, tapi sedap kerana makanan disana adalah makanan orang Jawa. Aku dapat rasakan bahawa aku adalah seorang lelaki yang tersangat untung kerana dapat mengenali seorang wanita seperti Mawar yang pandai membuat akan kerja seharian seperti memasak, mengemas dan sebagainya. Ketika aku dirumahnya, aku sering kali memerhati gerak-gerinya. Aku termenung sejenak mengenangkan ibuku yang sama sepertinya. Bukan erti kata rupa parasnya yang sama, tetapi kerajinannya dalam membuat perkara rutin harian. Aku tahu tubuh badannya sudah tercalar dan berparut teruk akibat kemalangan jalan raya dua tahun lalu, tapi ia sedikit pun tidak menghalangku dari mendekati Mawar. 


Aku akui, memang ada hubungan istimewa antara aku dan Mawar. Kami berdua selalu keluar bersama, bagaikan sultan dengan mahkotanya, sukar untuk dilepaskan walaupun hanya sedetik. Tapi kami sengaja menyembunyikan hubungan kami kerana ada hal-hal yang tidak dapat kuceritakan. Tapi sekarang, kami bebas, seolah burung yang terlepas dari sangkarnya dan terus terbang bebas ke langit biru yang lapang luas. Kebahagiaan yang aku kecapi sekarang ini sungguh membelai hatiku. Biarpun sering kali aku terdengar dia membuat onar ataup kisah-kisah yang menyentuh hati dan perasaan, akanku kaji dahulu samada ia benar ataupun hanyalah sekadar cerita dongeng. Jika benar sekalipun, itu hanyalah kisah silam. Setiap orang mempunyainya termasuk aku sendiri. Seorang kawanku dan juga pekerja kepada syarikat NASA (National Aeronautics and Space Administration) berkata, lihatlah seseorang teman itu kehadapan, jangan pandang pada kisah silam yang pernah dilakukannya kerana seseorang itu berubah tanpa mengutuskan surat. Dengan sebaris ayat itulah, ia menjadi pembakar semangatku pada Mawar. Tidak dinafikan, ia sememangnya benar.


Petang semalam, aku pulang ke Kuala Lumpur bersama kasihku, Mawar. Sampai sahaja kami di Bukit Jalil, aku mengajaknya ke SOGO hanyalah sekadar untuk makan malam di McD. Kalau ikutkan memang saja aku ke Pizza Hut tapi bila terkenangkan si dia, kuturuti kerana McD adalah kegemarannya. Tapi disebalik pergi makan itu, memang aku sengaja untuk kesana kerana aku boleh menemaninya sehingga destinasi si dia. Saat di destinasinya, ia waktu yang teramat sukar untuk kelepaskan dia berjalan pulang seorang diri. Terasa seakan-akan air mata ini mahu saja titiskan tapi aku tahan setahan-tahannya. Terdetik juga ketakutan didalam jiwa ini sekiranya berlaku hal yang tidak diingini kerana aku sangatlah sayang pada Mawar. Aku bersyukur pada Ilahi kerana mengurniakanku teman wanita sedemikian. 

p/s : Terima kasih kuucapkan pada teman wanitaku yang disayangi, Siti Nurhidayah bte Arifin.

Sunday, February 13, 2011

Dark Time And Farewell

It was coming on me
When I infull of joy
While classic sounds in my ears
And my Sony on my left hand

Have trouble with him
That we never had before
Ooh young boy
How could you treat me this way?

Am I the devil?
Am I is kinda weird?
But who knows?
I don't need no anything from you

Don't you try to stop me,
All I know is I have to go!
When something was gone
They did not return
Now it's up to you
To play a better game
But remember
When you're out there
Don't look back at all!

So the time has come
To say farewell my friend
My friend, I'm leaving you today
The quest is hard, but I must be on my way
Now, don't ask why
Goodbye, my friend
All that is left to say is farewell.

Sekadar Coretan

Jauhnya aku merantau pergi
Melambai pada desa
Jua pada ayah dan ibu
Gembiranya mereka melihat kita
Merantau yang jauh nun disana
Biarpun hatinya sudah gundah
Kebimbangan yang meruncing
Akan si anak kecil ini
Tika di kota metropolitan
Secubit syahdu dititiskan
Namun dihati berdoa tanpa henti
Agar si anak akan pulang
Menggenggam sehelai kertas
Yang sangat berharga.

Thursday, February 10, 2011

Malam Segala Hari


Perginya aku dimalam hari
Melangkah kaki ke sana
Tercari-cari akan jawapan
Kecungapan ditimpa malang
Bingung akan kata yang dilempar
Hingga dirundum pilu


Ku dengari satu persatu
Jawapan yang tersembunyi
Apa benar dia bersamaku?
Apakah hanya menjaga hatiku?
Kenapa semua ini berlaku?
Tanpa diduga dia yang duhulukan
Dimana dia tika perlu?
Aku mengeluh seorang diri


Hanya Tuhan yang ketahui
Akan bebanan yang ku pikul
Air mata yang bersih ini
Seakan ingin gugur bertaburan
Bagai gerimis disenja hari
Tangisan yang sudah sekian lama
Tidak menempa lantai bumi
Tapi bisa ku tahan sebaiknya


Sebanyak manapun kutangiskan
Mungkin ianya seakan sia-sia
Tiada gunanya lagi untuk ditangiskan
Tapi akan ku tetap akan pendirianku
Takkan ku biarkan janji itu karam
Walau ianya pedih mana sekalipun
Hanya keikhlasan yang bisa mengubati
Hati dan jiwa yang tercalar
Namun pasrah jua pada nan Esa
Akan suratan takdir yang diatur
Apakah ini sebagai satu utusan?
Agar kembali ke pangkal jalan?
Atau ia sekadar balasan dunia?
Apa lagi yang masih tersembunyi?
Berilah aku peguncinya
Agar bisa ku cungkil rahsia-Mu


Namun aku terima seadanya
Ku pohon ampun pada-Mu
Lapangkan dan tenangkan kami
Setelah apa yang kami lalui
Pada hari-hari yang lalu
Dan juga pada malam segala hari
Hingga ke titik-titik noktahnya.

Sunday, February 6, 2011

Helang & Lipan Bara

Dengan berwajah garang
Tanpa senyum dan tawa
Tanpa peranti kata mula
Tanpa di undang dia jelma
Kau hadir dalam hidupku
Biarpun aku menghalang
Kau nekad datang juga

Setelah berjaya kau harungi
Sempadan hidupku ini
Dengan tenang kau mencoba
Untuk menjajahi hidupku ini
Aku terperangkap dibawah ini
Dijejaki oleh mata-mata helang
Yang terbang bebas di langit biru
Tapi aku, aku masih di sini
Seakan di buru oleh pemangsa
Terkapai-kapai meminta petunjuk

Dengan kuasa si helang mengerah
Lipannya untuk jejaki aku
Kau hemburkan kata-kata
Kau lemparkan aku bisamu
Yang bisa amatlah berbisa
Tanpa bicara kata
Kau singkap kebahagiaanku
Tanpa asal-usul periksa
Kau menilai diriku yang terseksa
Nescaya kau silap
Kerna itu bukanlah diriku.

Kecundang

Mengapa ia terjadi sebegini rupa?
Dinodai dengan kata-kata
Perasaan kian kelam
Dicucuk akan mentera berbisa
Kepiluan yang menusuk dada 
Jiwa ini terasa hambar sekali
Pabila dikenang saat itu

Gelisah hati ini
Mengenang nasib dihadapan
Tanpa ada pemandu arah
Berderai air mata piluku
Aku terkulai layu
Rebah di bumi hijau
Kecundang hati ini
Terasa bagai tiada kemanisan

Cinta terhalang
Ahh, sukar untuk dibayangkan
Senyum tangismu
Sentiasa di hatiku
Biarpun nanti
Kau tiada bersama
Tapi akan ku coba
Mempertahankan
Istana yang sedang dibina
Hingga titik pengakhiran.