Diwaktu fajar menyinsing
Gerimis petang menjelma tiba
Awan putih berarak kemendungan
Begitulah hatiku keguguran syahdu
Biarpun beribu batu aku tempuhi
Walau engkau sembunyikannya
Kesumat dalam kerak jiwamu itu
Dapatku merungkai khazanah ini
Dihimpit perasaan kekecewaan
Tersentuh akan katamu itu
Dengan megah kau hemburkan
Kata-kata setinggi gunung asli
Terserlahnya wajah kebengisanmu
Matamu terbuka luas bak mentari
Terbuku kesumat dalam kota jiwa
Yang kian menggelegak di panahi
Dengan halus engkau berbicara
Ku tangisi air mata kedukaan
Dengan tawa kau tembusiku
Rebahlah aku tanpa dirimu.
No comments:
Post a Comment