Disaat menulis puisi ini (Me, when writing this poem)
Saatku pejamkan mata ini
Rindu kian menusuk kalbu
Menyapa jiwa yang tersepi
Diantara angin malam syahdu
Tiap hembusan nafas yang ku hela
Terbayang rupamu yang menawan
Melayang tinggi andai dapat bersama
Sejenak aku tersenyum mengelamun
Setinggi gunung aku berterbangan
Cari dirimu antara awan dan rembulan
Namun seperlahan suara tak kedengaran
Terhempas jua aku di pusaran sepian
Hampa menyelinap perlahan ke kamar hati
Menenggelamkanku dalam lautan seksa
Menghempas jauh dari langit malap yang tinggi
Cinta tulus ini yang tak pernah ku rasa
Andai kata pujangga dirimu itu sudah dimiliki
Pengharapan dalam satu layar penantian
Hati ini menangis... teriris dek torehan di hati
Kerna terlena dalam rindu yang tak kesampaian
Di tengah malam yang gelap gelita dan sunyi sepi
Ku lontarkan satu salam padamu melalui sang bayu
Dengan harapan agar bawa salam itu padamu di hati
Kernaku hanya... ingin kirimkan sebuah nada rindu.